CENGKIR - Pelaku industri khususnya di Desa Cengkir Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro tengah berjuang untuk keluar dari bayang-bayang pandemi yang menggerogoti perekonomian tingkat lokal. Di tengah upaya memutar kembali roda ekonomi, Pelaku UMKM di Desa Cengkir kembali dirundung ledakan jumlah penularan virus Covid-19.
Meski demikian, roda ekonomi tak boleh berhenti lagi. Salah satu pemilik para pelaku UMKM yang ada di tingkat desa cengkir, Mbak Heny (Bu Lurah) mengatakan, " kali ini pelaku UMKM dan ekonomi tak boleh hanya tinggal diam saja tanpa membranding dan mengasah kemampuan mereka di bidang pelatihan serta marketing untuk meningkatkan jaringan-jaringan bisnis mereka seperti tahun sebelumnya ".
Karena menurutnya, bila kali ini kegiatan ekonomi kembali terhenti, maka dampaknya akan lebih fatal dibanding tahun lalu saat pertama kali pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara nasional.
" Masyarakat yang ingin memproduksi berbagai macam olahan bahan makanan, roti, kripik, kue dan sebagainya, darinpihak Pemdes dan Tim PKK siap untuk terus mendukung dan ikut mengenalkan serta memasarkan Produk-produk UMKM dalam Desa ke kancah Kabupaten bahkan ditingkat Nasional suatu saat nanti," ujar Mbak Heny (Bu Lurah) saat sesi sambutan , Sabtu (04/12/2021).
Menurutnya, ada sejumlah cara agar bisnis tetap bisa berjalan meski pandemi menggila. Pertama tentu adalah dengan memaksimalkan jaringan digital seperti pesan makanan secara online dan marketplace.
Dengan munculnya generasi-generasi millineal yang paham dunia medsos dan marketplace diharapkan dapat mengorbitkan Segala bentuk produk UMKM masyarakat Desa Cengkir. Seperti halnya Mbak Nuraini yang didaulat sebagai Ketua Tim Koordinator UMKM Desa Cengkir, dia adalah lulusan S1 Management UINSA Surabaya, tentunya diharapkan dengan kemampuan yang dia miliki dapat memfasilitasi masyarakat yang sedang bergerak dibidang UMKM dan Peningkatan Ekonomi.
Bisnis UMKM ada banyak tantangannya, seperti anggaran mepet, produksi tidak ada bahan, pengenalan produk kita agar dikenal khalayak banyak. Maka dari itu kita harus sering-sering kolaborasi, Membuat event, Mengikuti Seminar-seminar, mengadakan pelatihan agar biaya promosi bisa ditekan sebab biaya promosi sudah ditanggung oleh penyedia event tersebut.